PUBG Indonesia – Dalam SEA Games 2023 Kamboja, PUBG Mobile Indonesia kembali dipertandingkan dengan dua kategori, yaitu Team Event (Squad) dan Individual Event (Solo).
Adanya pencapaian yang sangat baik pada perhelatan di edisi sebelumnya, satu medali emas di kategori Squad dan satu perak di kategori Solo, tentunya membuat Indonesia optimistis bisa kembali mengulanginya pada tahun ini.
Robby Mahardika “NaTic” Saputra, selaku pelatih tim nasional PUBG Mobile untuk kategori Solo, ikut menyuarakan target medali yang ingin mereka sumbangkan untuk Indonesia dalam SEA Games 2023.
“Target realistisnya bisa pertahankan medali kemarin (perak), dan kami kejar untuk bisa merealisasikan target maksimal membawa tiga medali,” ucap pria yang akrab disapa NaTic itu.
Pernyataan NaTic ini bukanlah berdasarkan optimisme semata. Pasalnya, banyak pembelajaran yang sudah ia salurkan kepada timnas PUBG Mobile Solo Indonesia selama periode pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Bukan hanya itu, Robby Mahardika juga mengungkapkan bahwa persiapan Indonesia untuk kategori Solo sudah mencapai 90 persen.
“Persiapan sudah 90 persen. Selama pelatnas kita fokus agar atlet yang akan dipertandingkan harus sangat mengerti Solo Mode ini seperti apa sistematisnya, karena memang sudah sangat berbeda dengan TEAM Mode,” ungkap NaTic.
Mekanisme Pertandingan
Dalam cabor eSports PUBG Mobile, mode Solo dan mode Squad memang mempunyai mekanisme pertempuran yang berbeda.
Pertama, knock di mode Solo akan langsung mengembalikan pemain ke lobi sehingga pemain hanya mempunyai satu kesempatan saja di setiap match.
Kemudian yang kedua, kategori Solo di SEA Games 2023 akan mempertemukan 60 pemain sekaligus dalam satu match. Di mana berarti, setiap pemain dituntut untuk menghadapi 59 musuh sekaligus.
Pesan NaTic
Inilah pesan NaTic Hal yang membuat NaTic sering memberikan pesan khusus untuk selalu diingat oleh para atlet timnas Indonesia yang ia latih.
“Pemain saya pesankan untuk harus selalu berani, sigap, dan percaya diri. Disiplin in-game, total awareness, dan micro individualnya juga sangat penting di mode Solo,” kata NaTic.
“Selain itu, kita juga harus mewaspadai adanya rotasi atau pemburuan terhadap atlet kita saat berada di posisi atas,” tutup Robby Mahardika.